Academic Counceling


Sejak tahun 1995 kami menjadi wali kelas di STT Telkom. Berbagai kasus mahasiswa menyertai kehidupan kami di perguruan tinggi ini. Pernah menjadi wali kelas angkatan 2013 dengan ketakmampuan mengubah perilaku mahasiswa sebanyak satu orang mahasiswa. Umumnya mahasiswa terkena kasus akademik akibat game. Main game membuat beberapa mahasiswa tidak mampu mengendalikan diri untuk menetapi jadwal. Malam hari bermain game dan pagi hari hingga siang hari waktu digunakan istirahat, tidur. Padahal waktu perkuliahan tak bisa ditentukan  oleh mahasiswa yang bersangkutan. Akibatnya tidak ikut perkuliahan. Tidak ikut kuliah akan membuat yang bersangkutan kesulitan memahami materi kuliah. Ikut kuliah saja terasa sulit memahami materi kuliah, apalagi tidak ikut. Akibatnya ujian pun akan sulit untuk lulus. Karena itu, kuliahlah sekalipun saat kuliah agak kesulitan, namun ada bekal untuk bisa mengulang kembali materi kuliah pada saat di lain waktu.

Saat ini menjadi wali kelas IFIK-40-03 (angkatan 2016) kelas yang terkena akibat perubahan hilangnya prodi S1 Ilmu Komputasi. Dan sebagian besar dari mahasiswa ini eh… malah semuanya memilih pindah ke program studi S1 Informatika. Nilai-nilai akademik kelas ini termasuk bagus-bagus, banyak yang memiliki IPK di atas 3.25. Namun entah mengapa mereka kompak sepertinya untuk tidak bersegera lulus. Memang sih mencari ilmu itu penting, namun bukan berarti hidup hanya diisi dengan kuliah saja. Harus berani pula keluar zone nyaman. Yaitu beralih status menjadi alumni.  Ada tahap kehidupan dan waktu yang menyertainya jangan memperlambat diri, anda akan ketinggalan di tahap tersebut.