Sistem Pendukung Keputusan


Sebuah perangkat lunak yang digunakan oleh para pengambil keputusan untuk membantu memberikan keputusan. Sebuah gambaran yang mungkin agak kontradiktif. Walaupun bisa juga bukan kontradiktif.
Mengapa kontradiktif? Karena pengambilan keputusan sering kali lebih memanfaatkan intuisi dibanding dengan menggunakan objektifitas.
Memang saat ini cenderung orang mengatakan: “Harus objektif dong”. Tapi tak selalu objektif itu baik.
Kita lihat contoh: seseorang yang telah mempunyai usaha yang cukup mapan, ingin membuka usaha baru. Beliau sebenarnya sudah punya bayangan untuk membuka usaha baru tersebut. Namun untuk lebih meyakinkan dirinya, beliau mengundang konsultan untuk mengkaji ide usaha baru tersebut.
Konsultan dengan berbagai pengetahuan melakukan kajian tentang ide tersebut. Beberapa bulan dikaji. Dan… menghasilkan satu kata usulan kepada Bapak tersebut. Usulannya sungguh sederhana: “Bapak, berdasarkan kajian kami, yang telah kami lakukan beberapa bulan, dan dengan kesungguhan dan ketelitian yang tinggi, dengan data amat banyak sekali, dengan argumen yang sangat kuat, menghasilkan sebuah usulan keputusan, yaitu: Bapak, sebaiknya membatalkan ide membuat perusahaan tersebut! Karena sudah terlalu banyak perusahaan sejenis”.
Plek, Bapak itu tertegun. “Iya yah … ada benarnya juga. Tidak usah membuat usaha yang demikian karena pesaingnya sudah terlalu banyak. Nanti saya melakukan apa?” Berbagai argumentasi yang dikerahkan sang konsultan membuat Bapak tersebut menerima laporan dengan baik dan senang hati.
Tapi toh tak cukup menerima laporan berarti setuju dengan isi usulan keputusan. Beliaulah yang punya kewajiban mengambil keputusan, bukan konsultan, konsultan bukanlah pengambil keputusan!
Lama sang Bapak merenung, hingga keraguan semakin memuncak, “kalau aku tak membuka usaha baru, uangku untuk apa?”
“kalau aku buka usaha baru, maka ada beberapa orang yang akan mendapatkan pekerjaan”
Hingga akhirnya … aku harus buka usaha baru!
Tantangan dengan banyaknya usaha sejenis adalah sebuah target yang harus ditaklukkan!
Inilah yang aku sebut: “Pengambilan Keputusan lebih banyak menggunakan intuisi dibanding menggunakan data”

Bab I Pengantar Sistem Informasi
Bab II Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Leave a Reply