Dandang Gulo: Semut Ireng


Karya Sunan Kalijogo, teks tembang bernuansa Dandang Gulo:

Semut Ireng

Semut ireng, anak-anak sapi Kebo bongkang nyabrang kali bengawan Keyong gondhang jarak sungute Timun wuku gotong wolu Surabaya geger kepati Ana wong ngoyak macan, den wadhahi bumbung Alun-alun Kartasura Gajah meta cinancang wit sidaguri patine ceneker ayam

Dandang Gulo
Dandang Gulo Semut Ireng

Sebuah sindiran untuk kaum yang harus mulai berfikir tentang kondisi yang ada. Bayangkan semut kecil yang berwarna hitam bisa mempunyai anak sapi. Tentu, sebuah sindiran agar kita terus menemukan jalan kebenaran. Dan jalanlah dipahami jalan kebenaran dalam bentuk langkah laku riilnya hanya dalam satu bentuk. Sungguh, pula para Wali telah memberi contoh yang luar biasa dalam mendekati (berdakwah) ke semua lapisan masyarakat. Yang suka berdagang, maka didekati dengan cara pedagang (Sunan Giri). Yang suka dengan kekayaan didekati dengan cara muntahnya atas kekayaan (Sunan Bonang). Yang suka kesenian didekati dengan Gending Sekaten (Sunan Kalijogo). Yang sukanya tidak boleh makan daging Sapi, maka dipenuhi dengan bolehnya makan daging Kerbau (Sunan Kudus). Tentu, cara yang begini halus haruslah menjadi cara kita dalam meraih syurga jannatun na’im. Janganlah kita membuat cara yang TIDAK DISUKAI, tetapi carilah cara untuk DISUKAI. Hormati perbedaan dalam hal yang detil dan rinci. Yang penting diikat dengan Yang Prinsip.


2 responses to “Dandang Gulo: Semut Ireng”

  1. Kami berpendapat lagu dandang gulo SEMUT IRENG itu dibuat oleh pujangga ( ?? ) atau kalau tidak salah pleh Sunan Kalijogo ( ? ) .
    Maknanya : Semut ireng = Tentara Inggris masuk ke Jawa dengan membawa Tentara bayaran Gurkha dari India yang kulitnya hitam
    Anak anak sapi = Tentara Gurkha tadi sewaan Tentara Inggris bangsa kulit putih (sapi kulitnya putih pada umumnya )
    Kebo bongkang nyabrango bengawan = kebo bongkang itu kebo yang besar ibaratnya kapal pengangkut Jepang membawa hasil bumi tanah Jawa dibawa ke Jepang dan kembali ke Jawa dengan membawa logistik tentara Jepang
    Keong gondang prak sungute = keong yang besar itu adalah bekicot yang panjang sungute itu artinya bekicot adalah penumpang gelap barang logistik Jepang yang dibawa ke Jawa bekicot nya ikut terangkut ke Jawa dan sekarang berkembang biak di Jawa ( dulu Jawa belum ada bekicot )
    Timun wiku godhong wolu = timun wiku itu timun sortiran yang gak berguna menggambarkan pejuang rakyat jelata dg senjata warisan rampasan dari tentara Jepang dengan semangat Kemerdekaan bulan Agustus ( godhong wolu ) siap pertahankan Negara RI.
    Surobojo geger kepati = perang 10 Nopember 1945 pecah di Surabaya
    Ono wong ngoyak macan = arek-2 Surobojo perang dg tentara Inggris dan Belanda yang berpakaian doreng seperti macan gembong
    Den wadhahi bumbung = ditusuk dengan bambu runcing ( bumbung )
    Alun alun Katosura = lapangan didepan kraton Kartosuro
    Gajah meto cinancang wit sido gurih = Gajah meto lambang kekuasaaan kerajaan Belanda yang masih bercokol di Kraton Kartosuro
    Patine cineker ayam = kalah diserang pejuang kemerdekaan pimpinan pah Harto dg nama Serangan Fajar ( ayam jantan berkokok di pagi hari / fajar .
    Begitu penafsiran saya tentang syair-2 Semut Ireng
    Sumonggo katur….amin
    email : [email protected] dan HP WA 081232646435

Leave a Reply