Ranking Webometrics


Lembaga pemeringkat dari Spanyol yang menilai kemampuan dunia maya bagi Perguruan Tinggi seluruh dunia, yang menggunakan jalur dunia maya untuk menyampaikan segala macam informasinya. Jumlah link yang ada, jumlah pengakses, jumlah citasi, dll yang sejenis dengan itu, menjadi atribut penilaian lembaga pemeringkat tersebut.

Dahulu (sekitar tahun 2006-an) peringkat ini tak begitu diperhatikan oleh Perguruan Tinggi, namun jajaran Ditjen Dikti menggerakkan Perguruan Tinggi untuk memperhatikannya. Salah satu penilaian dari 50 promising University in Indonesia yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti juga memperhitungkan peringkat Webometrics ini. Maka mulailah berbondong-bondong Perguruan Tinggi memacu diri untuk mengembangkan websitenya.

Sudah beberapa tahun peringkat IT Telkom bertengger pada urutan di sekitar 6 untuk wilayah Indonesia. Dan IT Telkom merasa senang dengan peringkat ini. Gembira. Karena begitu mudahnya mendapatkan peringkat tersebut. Beberapa gelintir dosen telah mengingatkan. IT Telkom tanpa melakukan usaha yang serius sudah mampu mempertahankan ranking Webometrics. Bersyukurlah. Laksana ketiban durian runtuh, tanpa usaha mampu meraih hasil. Ketika geliat untuk memperbaiki diri, mulai disadari, tanpa disangka pada bulan Juli 2009 ini, IT Telkom melorot amat jauh peringkatnya dibanding Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Tak tanggung-tanggung melorot 9 peringkat ke bawah. Dari 6 menjadi 15, itupun hanya tingkat Indonesia.

Memang untuk tingkat Asia Tenggara pun, Perguruan Tinggi yang jauh lebih tua tak mampu menandingi Perguruan Tinggi dari Malaysia dan Singapura. Sungguh Indonesia memang mengalami nasib agak sial. Dulu mereka (si negeri jiran) belajar dari Indonesia tentang bagaimana mengelola pendidikan, namun sekarang mereka jauh meninggalkan Indonesia, termasuk bagaimana menyampaikan informasi di dunia maya. Tentu tampil dengan seronok, di muka umum, bukanlah pasti bermaksud ria’, karena menampilkan diri di muka umum memang sebuah kebutuhan di dunia saat ini. Supaya diketahui banyak orang, supaya bernilai di mata orang. Tentu semangat yang muncul, bukanlah hanya bersedih saja, harus bangkit melawan diri, yang mungkin agak mudah lalai. Melawan diri yang terlalu sering malas. Melawan diri yang kadang tak mau mengeluarkan kemampuan. Ayo bangun!!!


Leave a Reply