Selamat hari Ibu 22/12/2014


Ibuku, seorang perempuan sederhana. Sekolah pun tak tamat SR (Sekolah Rakyat), namun jangan dikira ibuku tidak pintar. Beliau sangat cerdik. Gaji bapak sebagai pegawai administrasi SMAN 1 Pati, yang hanya cukup untuk makan setengah bulan, mampu menjadikannya untuk makan selama sebulan.

Ibuku seorang wanita yang sederhana, namun luar biasa. Kemampuannya memperpanjang pendapatan dari setengah bulan menjadi satu bulan, dengan melakukan bisnis kecil-kecilan, yaitu warung kelontong. Kemampuan berhitungnya pun luar biasa, beliau pernah menggunakan simpoa untuk menghitung, namun sering kali tidak menggunakan alat hitung. Saya sampai sekarang pun masih belum mampu menghitung dengan baik.

Dari usaha beliau dengan warung kelontong, kebutuhan sehari-hari ini trejuallah: garam, beras, bumbu-bumbu masakan, kebutuhan alat mandi (dulu ada merk Delident untuk pasta gigi), dan sering ramai adalah minyak tanah.

Tentu, ada sifat baik maupun kelemahannya. Semoga kelebihannya mampu ditiru oleh istriku, Dini Handayani. Meniru kesabarannya, kegigihannya, inovasi, dan tetap berusaha, sekalipun secara ekonomi ada keterbatasan. Jika mampu dari sisi ekonomi, tentu harus mampu pula mengelolanya, sehingga dapat menyelamatkan di dunia dan juga di akhirat. Ini foto kami sekeluarga, dengan 7 (tujuh) anak yang masih ada di dunia 6 (enam) orang anak, tentu menjadi sebuah kebahagiaan dan juga kerja yang lebih giat:

Selamat Hari Ibu
Selamat Hari Ibu

Leave a Reply